Pagi ini seorang sahabat karib semasa kuliah, Karmila, mengirim pesan Whatsup. Kami saling menanyakan kabar dan bertanya tentang kesibukan hari ini. Saat aq menjawab
"Habis beres-beres, mil"
Mila membalas dengan kalimat yang jleb jleb jleb...
"Duh senengnya yaa sibuk nabung pahala ngurusin suami"
Woww.. kalimat yang aq butuhkan untuk menyadarkan diri dari peristiwa yang belakangan ini aq sesalkan. Pasalnya, minggu kemarin ada tawaran dari Primagama untuk membuat video mengajar. Oh, mungkin untuk pemasaran bimbel ke youtube atau seminar. Si hubbee fix setuju, malah briefing-nya ditunggun si hubbee. Untuk tempat merekamnya di daerah Depok selama 2 hari, si hubbee mengijinkan. Soal dan pertanyaan pun dibantuin si hubbee, as always he is my best partner :)
Hari Senin pun tiba, siap untuk direkam. Pukul 07.30 saya berangkat ke Depok dianter mas OB Primagama, Nyampek sana ketemu bapak-bapak senior nya Primagama. Lah tiba-tiba kok disuruh naik mobil, ada perjalanan lagi kah??
Hmmm, kok beda dengan yang briefing kemarin ya, jadi perekamannya bukan di daerah Depok melainkan di studio daerah Tebet. Jauh, macet pula. Nyampek sana briefing lagi dengan team studio, ada 1 sutradara, 4 produser, tim kreatif, grafis, dsb pokoknya lengkap deh kayak mau bikin film layar lebar, ditambah lagi sebgaimana penampilan orang art yang aneh-aneh hohoho..
Dari materi brifing, saya menyimpulkan dalam proyek besar ini sepertinya aq masuk dari salah satu anggota perintis semacam homeschooling. Aq dipercayakan sebagai tentor online dalam 2 program.
Program pertama, "36.000 SOAL", semacam tutorial pengerjaan soal hanya dengan suara dan tulisan. Program kedua "GURU FAVORITKU, semacam video gambar situasi ajar mengajar di kelas disertai dengan latihan soal dan penyelesainnya di depan papan tulis.
Hmmm, ini tidak pernah dijelaskan waktu briefing di Primagama. Apalagi setelah saya berkali-kali bertanya, Apakah ini proyek milik Primagama?? Jawabannya sangat sangat mengecewakan, sangat jauh dari prediksi saya. Ini hanya proyek pribadi beberapa anggota Primagama yang ingin mendirikan perusahaan sendiri. Ow..ow..ow.. jadi intinya di luar tanggung jawab Primagama.
Di sisi lain saya merasa dibohongi sejumlah 3x (Depok ke Tebet, tentang program yang tidak dijelaskan mulai awal, dan keterkaitan tanggung jawab Primagama), di sisi lainnya lagi saya merasa bangga juga sih bisa ikut jadi pioneer dan prosesnya juga keren berhubungan dengan dunia broadcasting.
Di belahan hati dan perasaan yang lain.. (cuit cuit cuit)
Si hubbee memang dari semalam sebelum aq berangkat itu dieeemm aja, meskipun tetep bantuin persiapanq. Langsung tidur, paginya juga langsung mandi, langsung berangkat. Tidak berekspresi.
Seharian pun dia kuatir nanyain kabaaarr terus. Lah kk kebetulan adaaa aja hambatan, yang bikin si hubbee ini makin kuatir. Sinyal internet trouble, hape experia ku lowbat, hape BB aq silent. Jadilah sorenya gak ngabarin kalo aq udah dalam perjalanan pulang.
Baru nyampek rumah magrib, langsung ngabarin si hubbee kalo aq baik-baik aja dan sudah sampai dengan selamat. Tapi si hubbee kayaknya udah terlanjur kesel dan marah, aq nya juga capek diperjalanan. Jadi ya sudahlah tunggu si hubbee pulang baru ngomongin semuanya.
Hokey, si hubbee pulang dengan wajah yang seolah-olah pengen mengeluarkan perasaannya seharian ini. Alhamdulillah, saat itu aq bisa meredam emosi juga karena capek, kalo marah atau ngambek lagi makin capek.
Dimulailah obrolan kami waktu makan malam. Daaann pada akhirnya aq tidak diijinin lagi untuk bergabung acara esok harinya, dan berikutnya. Meskipun dalam hati aq masih bersemangat dan ingin mempunyai karier. Mungkin ini resiko sudah bersuami.
Eitttsss Eitttsss Eitttsss, itu bukan "resiko", inilah namanya "nikmat" . Seorang istri meskipun hanya di rumah, bisa meraup jutaan pahala. Mulai dari bangun tidur, menyiapkan keperluan suami, sholat bersama suami, memasak, menyapu, mencuci, menunggu suami pulang kantor, sampai tidur kembali.
Seorang istri juga tidak diwajibkan untuk mencari uang, dan Alhamdulillah si hubbee setuju dengan itu. Si hubbee cuman ingin aq menjadi "Ibu Rumah Tangga" mengurus suami dan calon baby kami nanti, tapi juga selalu mendukung hal-hal positif seperti mengajar, belajar memasak, belajar menjahit, niat untuk sekolah lagi dan kesibukan lainnya yang tidak menyita banyak waktu di luar rumah.
Inconclution: Bukan materi yang seorang istri tuju, tapi pahala-lah yang Allah ridhoi melalui suaminya :)
0 comments:
Post a Comment