Tuesday, 17 March 2015

Pahala Menikah

0

Pagi ini seorang sahabat karib semasa kuliah, Karmila, mengirim pesan Whatsup. Kami saling menanyakan kabar dan bertanya tentang kesibukan hari ini. Saat aq menjawab
    "Habis beres-beres, mil"

Mila membalas dengan kalimat yang jleb jleb jleb... 
    "Duh senengnya yaa sibuk nabung pahala ngurusin suami"

Woww.. kalimat yang aq butuhkan untuk menyadarkan diri dari peristiwa yang belakangan ini aq sesalkan. Pasalnya, minggu kemarin ada tawaran dari Primagama untuk membuat video mengajar. Oh, mungkin untuk pemasaran bimbel ke youtube atau seminar. Si hubbee fix setuju, malah briefing-nya ditunggun si hubbee. Untuk tempat merekamnya di daerah Depok selama 2 hari, si hubbee mengijinkan. Soal dan pertanyaan pun dibantuin si hubbee, as always he is my best partner :)

Hari Senin pun tiba, siap untuk direkam. Pukul 07.30 saya berangkat ke Depok dianter mas OB Primagama, Nyampek sana ketemu bapak-bapak senior nya Primagama. Lah tiba-tiba kok disuruh naik mobil, ada perjalanan lagi kah?? 

Hmmm, kok beda dengan yang briefing kemarin ya, jadi perekamannya bukan di daerah Depok melainkan di studio daerah Tebet. Jauh, macet pula. Nyampek sana briefing lagi dengan team studio, ada 1 sutradara, 4 produser, tim kreatif, grafis, dsb pokoknya lengkap deh kayak mau bikin film layar lebar, ditambah lagi sebgaimana penampilan orang art yang aneh-aneh hohoho..

Dari materi brifing, saya menyimpulkan dalam proyek besar ini sepertinya aq masuk dari salah satu anggota perintis semacam homeschooling. Aq dipercayakan sebagai tentor online dalam 2 program. 

Program pertama, "36.000 SOAL", semacam tutorial pengerjaan soal hanya dengan suara dan tulisan. Program kedua "GURU FAVORITKU, semacam video gambar situasi ajar mengajar di kelas disertai dengan latihan soal dan penyelesainnya di depan papan tulis.

Hmmm, ini tidak pernah dijelaskan waktu briefing di Primagama. Apalagi setelah saya berkali-kali bertanya, Apakah ini proyek milik Primagama?? Jawabannya sangat sangat mengecewakan, sangat jauh dari prediksi saya. Ini hanya proyek pribadi beberapa anggota Primagama yang ingin mendirikan perusahaan sendiri. Ow..ow..ow.. jadi intinya di luar tanggung jawab Primagama.

Di sisi lain saya merasa dibohongi sejumlah 3x (Depok ke Tebet, tentang program yang tidak dijelaskan mulai awal, dan keterkaitan tanggung jawab Primagama), di sisi lainnya lagi saya merasa bangga juga sih bisa ikut jadi pioneer dan prosesnya juga keren berhubungan dengan dunia broadcasting.

Di belahan hati dan perasaan yang lain.. (cuit cuit cuit)
Si hubbee memang dari semalam sebelum aq berangkat itu dieeemm aja, meskipun tetep bantuin persiapanq. Langsung tidur, paginya juga langsung mandi, langsung berangkat. Tidak berekspresi.
Seharian pun dia kuatir nanyain kabaaarr terus. Lah kk kebetulan adaaa aja hambatan, yang bikin si hubbee ini makin kuatir. Sinyal internet trouble, hape experia ku lowbat, hape BB aq silent. Jadilah sorenya gak ngabarin kalo aq udah dalam perjalanan pulang.

Baru nyampek rumah magrib, langsung ngabarin si hubbee kalo aq baik-baik aja dan sudah sampai dengan selamat. Tapi si hubbee kayaknya udah terlanjur kesel dan marah, aq nya juga capek diperjalanan. Jadi ya sudahlah tunggu si hubbee pulang baru ngomongin semuanya.

Hokey, si hubbee pulang dengan wajah yang seolah-olah pengen mengeluarkan perasaannya seharian ini. Alhamdulillah, saat itu aq bisa meredam emosi juga karena capek, kalo marah atau ngambek lagi makin capek. 
Dimulailah obrolan kami waktu makan malam. Daaann pada akhirnya aq tidak diijinin lagi untuk bergabung acara esok harinya, dan berikutnya. Meskipun dalam hati aq masih bersemangat dan ingin mempunyai karier. Mungkin ini resiko sudah bersuami.

Eitttsss Eitttsss Eitttsss, itu bukan "resiko", inilah namanya "nikmat" . Seorang istri meskipun hanya di rumah, bisa meraup jutaan pahala. Mulai dari bangun tidur, menyiapkan keperluan suami, sholat bersama suami, memasak, menyapu, mencuci, menunggu suami pulang kantor, sampai tidur kembali. 
Seorang istri juga tidak diwajibkan untuk mencari uang, dan Alhamdulillah si hubbee setuju dengan itu. Si hubbee cuman ingin aq menjadi "Ibu Rumah Tangga" mengurus suami dan calon baby kami nanti, tapi juga selalu mendukung hal-hal positif seperti mengajar, belajar memasak, belajar menjahit, niat untuk sekolah lagi dan kesibukan lainnya yang tidak menyita banyak waktu di luar rumah.

Inconclution: Bukan materi yang seorang istri tuju, tapi pahala-lah yang Allah ridhoi melalui suaminya :)
  I love you my hubbee :))

Monday, 9 March 2015

Manfaat Menikah Muda

0

Belum genap setahun dalam pernikahan, kami selalu diuji dengan long distance. Si hubbee merupakan kontraktor bidang oil&gas, proyek kebanyakan ada di pedalaman. Lokasi site proyek kemarin motong bukit, proyek sekarang malah motong gunung. Kebayang kaannn di area sana jaauuuuhhhh berkilo-kilo meter dari pemukiman penduduk.  

Karena proyek sebelumnya sangat sukses dan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan, karier si hubbee pun mulai ikut menanjak. Sempat ber-husnudzon dengan Allah, kalo tau kayak gini, kenapa kami keburu nikah? kenapa gak tunggu si hubbee sukses dulu? kalo sudah nikah gini kan repot kalo ke proyek, harus pertimbangin istri dulu stay dimana??

Seketika lagsung mengucapakan istighfar, Astaughfirullah...justru inilah kenikmatan "Menikah Muda" itu. Kami masih jauh di bawah umur 30, kami berada di usia sangat sangat produktif. Kami merintis masa depan bersama mulai dari angka zero (0), tanpa bantuan materi orang tua.

Urusan baby, kepingin?? bangeeetttt, i love kids very much. Kalo ada bayi didepan mata, langsung towal towel deehh hehe. Apalagi kalo ada temen yang nikah langsung hamil, waahhh galaunya minta ampun. 
Dengan agenda LDM ini berhusnudzon juga, yah makin lama dong punya baby-nya? Hush hush hush, tapi perasaan ini harus dihilangkan, toh kami juga masih dalam usia produktif. Apalagi aq yang massiihh 24 hihihi. Walaupun ketemunya terbatas, kalo ada kalimat "kun fa ya kun" pasti Allah memberikan kami baby yang imuuttt :)
Tapi sekasihnya Allah, berharap-berusaha-berikhtiar selalu setiap waktu.

Kami masih memiliki cita-cita membeli rumah impian dan umroh berdua dengan hasil keringat kami berdua. Alhamdulillah diberi kesempatan untuk berkarier dan  saling menyemangati dalam ikatan yang halal. Kebayang kan kalo masih pacaran, pasti uangnya jadi kebuang percuma hihi.


The last key word is "IKHLAS" untuk menjalani hari-hari ke depan. Cayooo ^.^






Detik-detik menjelang LDM

0

Pengennya selalu diperhatiin, pengen diturutin semuanya. Walhasil, semalem adegan ngambek pun terjadi karena pengen di-"manja"-nya sudah tingkat tinggi.

Hari ini sudah mulai menyicil kelengkapan isi koper si hubbee, sambil bayangin kehidupan setelah ditinggal si hubbee. Senin-selasa-rabu-kamis-jumat, dalam weekdays sudah terbiasa sendiri di rumah. Ada kegiatan rutin mengajar di rumah dan Primagama (yang jadwalnya tidak terisolir dengan baik oleh akademiknya). Kegiatan yang akan hilang mungkin masak subuh berubah menjadi masak sesuka perut ketika lapar. Dan sleeping couple menjadi sleeping alone, meski berraattt sekali tapi masih bisa diatasi dengan nonton the comment sampai selesai. Dannn ZZZzzzzzz semoga bisa tidur nyenyak.

Weekend, meski cuman Sabtu dan Minggu, 2 hari ini sangat dibayangkan seperti neraka (lebay amat yak). Karena biasanya bisa uyel-uyel berduaan, kongkow, jalan-jalan, masak bersama, dan gila-gilaan di rumah, jadi tidak bisa lagi dilakukan sama si hubbee. Ini perlu adanya ide kegiatan supaya gak galau nangis di pojokan jakarta yaaaa... !!!

Bismillaahhh semoga menjadi istri yang kuat untuk mengantarkan karier suami  :))


Thursday, 5 March 2015

Trauma LDM. Part 2

0

Badai Pasti Berlalu......

Iyaaapp, usai sudah tragedi drama LDR kemarin. Eitttsss,, ini bukan happy ending ya masalahnya. Tapi alhamdulillah, sudah mulai ikhlas menerima keputusan LDR yang akan kami jalani untuk beberapa tahun ke depan demi masa depan yang cerah ;) 
InsyaAllah

Pengambilan solusi ini, tak lepas dari Mama dan Papa (mertua aq) yang langsung datang ke Jakarta setelah mendengar kabar yang paling aq takutkan ini. Seperti dugaan Mama, aq pasti nangis berhari-hari seperti LDR sebelumnya. Maklum antara menantu dan mertua ini sifatnya sama persis, jadi saling memahami. Makanya Mama langsung as soon as possible berangkat ke Jakarta. 
Padahal Mama, terakhir ke Jakarta waktu si hubbbee balita, dan bepergian jauh terahir cuman waktu lamaran nikahan kami aja ke Banyuwangi. Demi apa coba ya?? Ya demi menantu tersayang ini lohhhh hehe :)

Kami jemput di stasiun Jatinegara jam 4 pagi. Nyampek rumah pas adzan subuh. Alhamdulilah Mama dan Papa sangat senang dengan lingkungan rumah kontrakan kami. Jauhhh dari keseraman kota Jakarta yang panas dan kotor, karena masuk dalam lingkungan KOPASUS yang aman dan asri.
Paginya kami jalan-jalan ke Pasar Kaget Cijantung, berkeliling ke hutan lindung, sambil belanja jajanan.

Sambil santai melepas kangen, di rumah kami mencoba mengambil solusi terbaik. Karena masih muda, masih belum punya momongan dan mereka juga tidak berharap lebih tentang "cucu", kesempatan berkarier di proyek Matindok ini jangan sampai dilewatkan. Baru nanti setelah beberapa tahun di WIKA, si hubbee akan naik nilai jualnya dan bisa memutuskan menetap di perusahaan mana dan target tahun depan dapat berdomisili tetap.

Only this last project. Amiiinn

Bagaimana dengan aq??
Kalo ditinggal sampai max 1,5 tahun (dan mungkin lebih), aq berencana move to Surabaya. Mencari kesibukan fullday. Alhamdulilah mempunya mertua yang... ampunnn daaahhhh... Mama dan Papa bantu cariin kuliah lagi untuk jurusan PGSD, bantu ijinin ngajar TK lagi di yayasan Muhammadiyah seperti tahun lalu, mau ngajarin nyetir mobil, di cariin murid les, sampek garasi rumah mau disulap jadi tempat les-lesan. 
Huhuhuhu... pokoknya terharu bangeeettt :')

Bagaimana dengan rumah kontrakan dan seisinya yang full of love??
Seharian Papa nelponin sodara yang bisa bantu, mulai dari bantu jual, bantu mindah, atau bantu dikasihkan orang. Dari om yanto, mas obeth, dan sodara lainnya yang aq belum kenal hehe..

Wejangan Papa terahir "Kalo kita ikhlas, InsyaAllah pasti ada jalan"

Alhamdulillah, selepas mereka kembali pulang ke Surabaya. Informasi terbaru dari kantor adalah si hubbee boleh pulang sebulan sekali. 3 minggu di site Sulawesi Tengah, 1 minggu di Jakarta, bergantian dengan Pak Firman, rekan Wika. Alhamdulillah :)

Rencana si hubbee berangkat 1-2 minggu lagi. InsyaAllah, aq coba 1-2 bulan dulu tinggal sendiri di Jakarta. Kalo kesepian baru deh melancongg pulang kampuang hehe..



luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com